Rabu, 30 April 2014

Menuruti Nafsu Syahwat dan Kesombongan



1.      Menuruti Nafsu Syahwat dan Kesombongan
Dari Sufyan Ats-Tsauri r.a.:
كُلُّ مَعْصِيَةٍ عَنْ شَهْوَةٍ فَاِنَّهُ يُرْجَى غُفْرَانُهاَ . كُلَّ مَعْصِيَةٍ عَنْ كِبْرٍ فَاِنَّهُ لَايُرْجَى غُفْرَانُهَا , لِاَنَّ مَعْصِيَةَ اِبْلِيسَ كَانَ اَصْلُهَا مِنَ الْكِبْرِ وَزَلَّةَ سَيِّدِنَا ادَمَ كَانَ اَصْلُهَا مِنَ الشَّهْوَةِ .
"  Setiap maksiat yang timbul dari syahwat dapatlah diharapkan ampunannya, tapi setiap durhaka yang timbul dari sikap sombong tidak dapat diharap ampunannya, karena kedurhakaan iblis itu berpangkal dari kesombongan, sedangkan kesalahan Adam a.s. berpangkal dari syahwat.
2.      Berdosa Sambil Tertawa dan Berbuat Taat Sambil Menangis
Sebagian dari ahli zuhud berkata:
مَنْ اَذْنَبَ وَهُوَ يَضْحَكُ فَاِنَّ اللهَ تَعَالَى يُدْخِلُهُ النَّارَ وَهُوَ يَبْكِىْ وَمَنْ اَطَاعَ وَهُوَ يَبْكِىْ فَاِنَّ اللهَ تَعَالى يُدْخِلُهُ الجَنَّةَ وَهُوَ يَضْحَكُ.
“ Barangsiapa berbuat dosa sambil tertawa, maka Allah akan melempar dia ke neraka dalam keadaan menangis. Dan barangsiapa dengan menangis berbuat taat, maka Allah akan memasukkan ke surga dalam keadaan tertawa.”

3.      Jangan Meremehkan Dosa Kecil
Hukama menyatakan:
لاَ تَحْقِرُوا الذّنُوْبَ الصِّغَارَ فَاِنَّهاَ تَتَشَعَّبَ مِنْهَا الذُّنُوْبُ الْكِباَرُ .
“Janganlah meremehkan dosa-dosa kecil, karena dari situlah bersemi dosa-dosa besar.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar